Stasiun ini dilengkapi dengan dipo lokomotif yang sangat bersih, yang justru menjadikannya dipo
terbaik di Jawa Tengah. Alokasi lokomotif CC201 tidak begitu banyak, bahkan CC203 pun tak punya satu pun. Akan tetapi, CC206 dengan cowhanger merah justru memperkukuh armada Daop V.
Sejarah
Stasiun Purwokerto merupakan stasiun yang baru dibangun pada tahun 1917-1918 oleh perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS). Stasiun yang lebih tua di Purwokerto berada di tengah kota Purwokerto, yang dibangun oleh Serajoedal Stoomtram Maatschappij pada tahun 1893-1896. Stasiun ini dibangun pada jalur Cirebon-Kroya dan, pada tahun 1923, Stasiun Purwokerto terhubung dengan Stasiun Purwokerto Timur, sehingga memungkinkan perjalanan dari Jakarta menyambung ke Wonosobo atau Purbalingga. Namun sayang pada tahun 1980 jalur Serajoedal Stoomtram Maatschappij sudah dinonaktifkan.
Wacana penutupan
Stasiun Purwokerto terancam ditutup, dengan alasan berawal dari demonstrasi antara PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto terhadap sejumlah pedagang asongan, yang dianggap mengganggu perjalanan kereta api jurusan Cirebon dan Jakarta. Akibat gesekan antara pedagang dengan petugas yang menertibkan (Polsuska), ada penumpang yang ikut korban. Biarpun 70-an orang pengasong menjadi pegawai kereta api seperti cleaning service, portir, dan lain-lain, demo tetap saja berlangsung tanpa mengenal waktu sekali pun! Hal ini mengakibatkan sejumlah pegawai KAI tersita konsentrasinya dalam dinasan hanya untuk mengamankan para pengasong dari kompleks stasiun. Ancaman penutupan stasiun ini juga terjadi di daerah lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. ( id.wikipedia )