hanya terdiri atas 4 jalur serta yang digunakan hanya jalur 2 dan 3. Jalur 2 sebagai sepur lurus digunakan untuk kedatangan dan keberangkatan kereta api, jalur 3 yang digunakan hanya untuk persilangan, serta jalur 1 dan 4 yang jarang difungsikan, tetapi masih digunakan untuk parkir gerbong dan kereta.
Dahulu dari stasiun ini terdapat percabangan jalur ke selatan yang akan berakhir di Pasirian, Lumajang, namun pada akhirnya jalur tersebut dinonaktifkan akibat okupansi penumpang yang sangat minim. Jalur ini juga mempunyai cabang di Lumajang menuju Rambipuji, Jember yang juga sudah dinonaktifkan. Selain itu, di seberang stasiun juga terdapat eks Dipo Lokomotif Klakah dan juga memiliki rel menuju gudang dari stasiun ini. Di antara stasiun ini dan Stasiun Randuagung, terdapat Stasiun Buwek yang sudah tidak aktif dikarenakan lokasinya yang kurang strategis dan okupansi penumpang yang minim.
Pada tanggal 17 Agustus 2013, PT KAI sempat memberlakukan kebijakan bahwa semua KA harus melintas langsung di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan antarkereta api. Kebijakan tersebut diberlakukan untuk mensterilkan stasiun dan KA dari pedagang asongan. Namun mulai 6 Mei 2015, stasiun ini kembali melayani naik-turun penumpang. Sebagai uji coba, kereta api yang singgah di stasiun ini adalah KA Logawa dan KA Tawang Alun. Jika selama uji coba tersebut okupansi penumpang bagus, maka tidak menutup kemungkinan KA-KA penumpang lainnya yang saat ini melintas langsung juga akan singgah melayani penumpang di stasiun ini.
( wikipedia )