Stasiun Parung Panjang (PRP) merupakan stasiun yang terletak di Parung Panjang, Bogor. Pada zaman penjajahan Belanda stasiun ini merupakan stasiun pembantu untuk bengkel, karena berada pertengahan antara Merak dan Jakarta. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun yang cukup besar, lebih besar daripada Stasiun Tanahabang.
Stasiun ini sudah tidak menjadi titik akhir stasiun terelektrifikasi, karena sudah diperpanjang sampai Stasiun Maja. Stasiun ini berada di depan Pasar Parung Panjang. Stasiun ini juga tidak jauh dari jalan raya PLP Curug-Parung Panjang-
Lebakwangi-Bunar, sehingga banyak penumpang yang berasal dari Curug yang turun di sini. Saat ini jalur elektrifikasi sudah sampai Stasiun Maja.
Rencananya jalur elektrifikasi akan kembali diperpanjang hingga Stasiun Rangkasbitung dan juga menjadi titik terminus dari jalur lingkar baru dari KA Commuter Jabodetabek menuju Stasiun Cikarang melalui Stasiun Nambo dan Stasiun Citayam jika jalur kereta api Citayam-Nambo diaktifkan kembali serta perpanjangan jalur elektrifikasi dari Blue Line hingga Stasiun Cikarang.
Pengembangan stasiun saat ini sedang dikembangan di sisi Timur stasiun. Pembangunan fisik stasiun sesuai rencana pembangunan jangka panjang Stasiun Parung Panjang.
Saat ini memiliki 4 peron, dengan peron 1 dan 4 untuk parkir KRL, peron 2 untuk kereta menuju Tigaraksa - Maja - Rangkas - Serang - Merak. Peron 3 untuk kereta tujuan stasiun Serpong - Tanah Abang.
Saat ini stasiun Parung Panjang sedang direnovasi. http://bisnis.liputan6.com/read/2266712/revitalisasi-3-stasiun-kereta-bakal-selesai-pada-akhir-2015.
Stasiun Parung Panjang berbatasan dengan pasar parung panjang di luarnya. Kondisinya sangat mengenaskan. Jalan rusak di mana-mana, bolong besar-besar, becek. Parung Panjang adalah perbatasan Bogor dan kab tangerang. Dan, satu lagi, truk pasir di mana-mana merusak jalan dan menghancurkan perekonomian
(wikipedia)